Teheran, Purna Warta – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran membantah rumor bahwa Teheran siap berkompromi mengenai hak untuk melakukan aktivitas pengayaan uranium.
Baca juga: Ayatollah Khamenei Desak Pemanfaatan Kapasitas Negara-negara Tetangga Iran
Berbicara kepada wartawan pada hari Rabu, Esmaeil Baqaei menolak rumor media tentang fleksibilitas Iran atas hak pengayaan uranium.
“Kelanjutan pengayaan di Iran sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari industri nuklir negara tersebut merupakan prinsip dasar bagi Republik Islam Iran. Setiap proposal atau inisiatif yang dapat bertentangan dengan prinsip ini atau membuka jalan bagi pelanggaran hak ini tidak akan diterima,” tegasnya.
Ketika ditanya tentang perkembangan terbaru dalam negosiasi tidak langsung antara Iran dan AS, Baqaei mengatakan konsultasi sedang berlangsung untuk menetapkan waktu dan lokasi putaran pembicaraan berikutnya, dengan mencatat bahwa Oman akan mengumumkan hasilnya segera setelah diselesaikan.
Juru bicara itu menegaskan kembali bahwa pembicaraan antara Iran dan AS hanya berkisar pada isu nuklir dan pencabutan sanksi.
Ia menyatakan bahwa kriteria keseriusan AS dalam negosiasi adalah pencabutan sanksi ilegal yang telah melanggar hak asasi manusia.
Baca juga: Iran Kecam Serangan Israel di Bandara Yaman sebagai Kejahatan Perang
Baqaei akhirnya menggambarkan klaim tentang kemungkinan dimensi kesepakatan akhir sebagai spekulasi media belaka yang didasarkan pada tujuan tertentu dan mungkin tidak dikonfirmasi sama sekali.
Iran dan AS telah mengadakan lima putaran pembicaraan sejak 12 April, yang dimediasi oleh Oman, dengan tujuan mencapai kesepakatan tentang program nuklir Iran dan pencabutan sanksi terhadap Teheran.