Teheran, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengatakan kepada anggota parlemen pada hari Minggu bahwa kementeriannya sedang mengupayakan diplomasi aktif untuk menjaga kepentingan nasional, menekankan upaya berkelanjutan untuk melindungi hak sah negara atas energi nuklir damai.
Baca juga: Juru Bicara Iran: Tidak Ada Rencana Perundingan dengan EU3
Araqchi pada hari Minggu menjamu ketua dan anggota Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran di Kementerian Luar Negeri untuk memberikan pengarahan tentang perkembangan terbaru dalam kebijakan luar negeri negara tersebut.
Menteri tersebut menguraikan inisiatif terbaru Kementerian Luar Negeri dan menjelaskan upaya diplomatik yang sedang dilakukan untuk menjaga kepentingan nasional Iran.
Beliau juga meninjau kegiatan Kementerian Luar Negeri selama setahun terakhir, termasuk di bidang nuklir, memperkuat hubungan dengan negara-negara tetangga, memajukan kerja sama Selatan-Selatan, memanfaatkan organisasi multilateral seperti BRICS dan Organisasi Kerja Sama Shanghai, mengupayakan diplomasi aktif melawan hasutan perang dan genosida rezim Israel, mendukung warga Iran di luar negeri, dan memperluas diplomasi ekonomi.
Baca juga: Parlemen Iran Setujui RUU untuk Reformasi Mata Uang Nasional
Araqchi lebih lanjut menguraikan kunjungan Presiden Masoud Pezeshkian ke New York baru-baru ini untuk menghadiri sidang ke-80 Majelis Umum PBB. Beliau menyampaikan laporan mengenai pertemuan dan negosiasi yang dilakukannya di sela-sela Sidang Umum, khususnya mengenai upaya diplomatik terbaru untuk melawan pendekatan obstruktif dari tiga negara Eropa dan AS dalam menyalahgunakan mekanisme penyelesaian sengketa JCPOA untuk memulihkan resolusi Dewan Keamanan PBB yang sebelumnya telah dicabut terkait program nuklir Iran.
Araqchi menekankan bahwa Kementerian Luar Negeri akan melanjutkan upayanya, dengan berkonsultasi dengan negara-negara yang sepaham, untuk melindungi hak sah bangsa Iran atas penggunaan energi nuklir secara damai.


