Warga Palestina Hidup di Bawah Bayang-Bayang Serangan Israel yang Kembali Meski Gencatan Senjata

Gaza, Purna Warta – Meskipun gencatan senjata secara nominal masih berlaku, warga Palestina di seluruh Gaza mengkhawatirkan gelombang serangan rezim Israel berikutnya, dengan penembakan, drone, dan pembunuhan yang terus-menerus menghancurkan rasa tenang.

Baca juga: WHO: Lebih dari 16.500 Pasien Gaza Terjebak Tanpa Perawatan

Pasukan pendudukan Israel melancarkan serangan baru terhadap warga Palestina di seluruh Jalur Gaza, menewaskan satu orang di kamp pengungsi Bureij dan dua lainnya dalam serangan terpisah di utara dan selatan wilayah tersebut.

Dalam salah satu serangan terbaru, pasukan Israel menargetkan sebuah tenda yang menampung seorang pengungsi Palestina di Bani Suheila, sebelah timur Khan Younis.

Warga mengatakan lokasi yang diserang berada di luar apa yang disebut “garis kuning” — batas sewenang-wenang yang ditetapkan oleh rezim Israel untuk menandai wilayah di bawah kendali militernya.

Sejak gencatan senjata dimulai, pasukan Israel telah menewaskan setidaknya 241 warga Palestina, seringkali mengklaim tanpa bukti bahwa para korban telah melewati “garis kuning”.

Penduduk setempat menolak pembenaran tersebut, dengan mengatakan bahwa pria yang tewas di Bani Suheila tidak berada di dekat wilayah yang dikuasai Israel. Jenazahnya dibawa ke Rumah Sakit Nasser.

Pelanggaran yang terus berlanjut ini telah membuat warga Palestina yakin bahwa gencatan senjata tidak ada artinya.

Drone bersenjata masih terus terbang di atas langit Gaza, sementara ledakan terus terjadi saat pasukan Israel menghancurkan rumah dan lahan pertanian di luar garis kuning.

Saksi mata melaporkan penembakan baru oleh Israel di timur Khan Younis di selatan dan Jabalia di utara.

Laporan dari lapangan mengonfirmasi tembakan artileri Israel mengenai wilayah sipil sementara rezim terus menekan wilayah kantong yang babak belur tersebut.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan satu orang tewas dan lima lainnya luka-luka dalam 24 jam terakhir akibat serangan Israel.

Baca juga: Singapura Menindak Penipu dengan Hukum Cambuk

Dilaporkan juga bahwa enam jenazah lagi telah ditemukan dari reruntuhan, tetapi banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka di tengah gempuran bom.

Sejak gencatan senjata berlaku pada 11 Oktober, 241 warga Palestina telah tewas dan 619 lainnya luka-luka.

Jumlah korban tewas akibat perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah meningkat menjadi 69.176, dengan 170.690 orang terluka — sebagian besar perempuan dan anak-anak — sementara rezim Israel melanjutkan kampanye penghancurannya dengan dalih keamanan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *