Pasukan Perlawanan Gaza Tangkap Anggota Geng Dukungan Israel, Rebut Posisi Militan

REsistan

Gaza, Purna Warta – Pejuang Hamas dan pasukan perlawanan Palestina lainnya di Gaza dilaporkan telah menangkap sejumlah besar militan yang didukung rezim pendudukan Israel, saat mereka melaksanakan operasi pembersihan besar-besaran di seluruh Jalur Gaza sebagai bagian dari kampanye keamanan komprehensif.

Baca juga: Gaza: Simbol Keteguhan dan Perlawanan

Dalam pernyataan singkat pada Selasa, Pasukan Penangkal (Deterrent Force), yang berafiliasi dengan aparat keamanan di Gaza, menyampaikan bahwa anggotanya telah

“menguasai markas para milisi bersenjata, membersihkan teroris dari berbagai lingkungan, dan melaksanakan operasi untuk memburu individu yang terlibat dalam penembakan serta pembunuhan terhadap warga pengungsi.”

Pernyataan itu menambahkan bahwa sejumlah orang yang diduga bekerja sama dengan kelompok milisi bersenjata serta merekrut agen selama perang telah ditangkap di Jalur Gaza bagian selatan.

Pemimpin geng dukungan Israel tewas dalam operasi keamanan

Perkembangan ini terjadi sehari setelah aparat keamanan Gaza berhasil menetralkan seorang anggota terkemuka geng dukungan Israel yang terkait dengan kelompok teroris Daesh (ISIS) — geng yang disebut terlibat dalam genosida Israel terhadap Gaza.

Quds News Network, mengutip sumber keamanan anonim pada Senin, melaporkan bahwa individu yang menjadi target diidentifikasi sebagai “A.T.”, dan ia berhasil ditangkap dalam penyergapan keamanan yang sangat terencana oleh Aparat Keamanan Perlawanan Gaza.

Menurut sumber tersebut, A.T. merekrut militan untuk geng yang dipimpin oleh Yasser Abu Shabab.

Baca juga: Israel Bunuh Enam Warga Palestina di Gaza; Hamas Kecam Pelanggaran Gencatan Senjata

Rezim Israel dilaporkan memberikan senjata dan perlengkapan kepada klan Abu Shabab sejak awal tahun ini, di tengah kampanye genosida Tel Aviv terhadap Gaza yang dimulai pada Oktober 2023.
Bantuan tersebut memperkuat kemampuan geng tersebut untuk melakukan kekerasan mematikan di berbagai wilayah Gaza, terutama di kota Rafah di bagian selatan.

Pengakuan dukungan Israel terhadap kelompok bersenjata

Pada Juni 2025, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara terbuka mengakui bahwa rezimnya telah memberikan senjata dan dukungan kepada kelompok yang berafiliasi dengan Daesh, dengan dalih untuk “melawan gerakan perlawanan Palestina Hamas.”

Sebelum memimpin geng itu, Yasser Abu Shabab pernah dipenjara di Gaza, dan kemudian mengambil alih kendali kelompok tersebut pada tahun 2024.
Langkah itu membuat para tetua dan pemimpin keluarga besar Abu Shabab mengambil jarak dan menolak mengaitkan diri dengan faksi bersenjata yang dipimpinnya.

Dalam aksi-aksi keji mereka, geng tersebut mencuri bantuan kemanusiaan penting serta membunuh warga Palestina yang berkumpul di dekat lokasi distribusi bantuan yang didukung Amerika Serikat dan dioperasikan oleh Israel.

Selain klan Abu Shabab, rezim Israel juga memberikan dukungan kepada sejumlah kelompok lain, termasuk yang berafiliasi dengan keluarga Daghmash, yang baru-baru ini membunuh Saleh al-Ja’frawi, jurnalis dan tokoh media sosial Palestina yang dikenal luas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *