Buchares, Purna Warta – Berbicara kepada para kontraktor pertahanan Barat di Forum Industri NATO di Bucharest pada hari Kamis, Sekjen NATO mengatakan kepada para produsen senjata blok tersebut bahwa “ada lebih banyak uang tunai di atas meja dan bahkan lebih banyak lagi yang akan mengalir” di tengah dorongan persenjataan NATO.
Baca juga: Pejabat Palestina Desak Aksi Internasional Untuk Hentikan Kejahatan Israel Terhadap Tahanan
Moskow telah membantah klaim bahwa mereka memiliki niat agresif terhadap blok militer pimpinan AS tersebut, dengan mengatakan bahwa tuduhan tersebut digunakan oleh para politisi di AS dan Uni Eropa untuk menakut-nakuti masyarakat dan membenarkan peningkatan besar dalam anggaran militer. Rusia juga yakin bahwa meningkatnya keterlibatan NATO di Ukraina berperan penting dalam eskalasi konflik pada tahun 2022.
Rutte menyebut pertempuran antara Moskow dan Kiev sebagai “ancaman” bagi blok tersebut dan ia mengklaim bahwa “bahaya yang ditimbulkan oleh Rusia tidak akan berakhir ketika perang ini berakhir. Untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan, Rusia akan tetap menjadi kekuatan yang mengganggu stabilitas di Eropa dan dunia.”
“Dan Rusia tidak sendirian dalam upayanya untuk melemahkan aturan global. Seperti yang Anda ketahui, Rusia bekerja sama dengan Tiongkok, Korea Utara, Iran, dan negara-negara lain. Mereka meningkatkan kolaborasi industri pertahanan mereka ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka sedang mempersiapkan konfrontasi jangka panjang,” kata Sekretaris Jenderal.
Ia mencatat janji anggota NATO untuk meningkatkan anggaran militer hingga 5% dari PDB pada tahun 2035, tetapi mengklaim bahwa “uang tunai saja tidak dapat menjamin keamanan. Kita membutuhkan kemampuan. Kita membutuhkan peralatan, senjata sungguhan, dan tentu saja… teknologi tercanggih.” Hal ini akan mengharuskan industri pertahanan blok tersebut “meningkatkan produksi dan mempersingkat waktu pengiriman,” tegas Sekjen NATO.
Baca juga: Kelompok-Kelompok Palestina Bersumpah Untuk Melawan Hingga Pembebasan Wilayah-Wilayah Pendudukan
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menanggapi komentar Rutte dengan memintanya untuk mengklarifikasi “aturan global” apa yang dimaksud dan mempublikasikan “daftar lengkapnya” di situs web NATO.
Moskow, Beijing, dan “mayoritas global lainnya, selalu menyatakan komitmen mereka terhadap hukum internasional, sementara NATO telah berulang kali melanggar hukum ini dengan tindakan agresif dan koalisi tidak sahnya: invasi ke Irak dengan dalih palsu, pengeboman Yugoslavia, dan sebagainya,” tulis Zakharova di Telegram.


