London, Purna Warta – Duta Besar (Dubes) Iran untuk Italia, Mohammad-Reza Sabouri, mengatakan tiga negara Eropa – Inggris, Prancis, dan Jerman, yang secara kolektif dikenal sebagai Troika Eropa atau E3 – tidak mendapatkan apa-apa selain kehilangan kredibilitas atas langkah ilegal mereka untuk memulihkan resolusi Dewan Keamanan PBB terhadap Iran.
Baca juga: Araghchi Bertemu dengan Rekan Sejawat dari Tunisia, Myanmar, Venezuela dan Kuba
Dalam sebuah artikel, yang versinya diterbitkan oleh kantor berita Italia Adnkronos pada hari Rabu, Sabouri, sembari menjelaskan ketidakabsahan aktivasi mekanisme snapback dalam kesepakatan nuklir 2015, menekankan bahwa 18 Oktober akan menjadi hari bersejarah bagi Iran dan negara-negara penandatangan JCPOA lainnya karena Resolusi 2231 resmi berakhir.
Ia mengatakan bahwa troika Eropa, dalam beberapa pekan terakhir, telah mencoba menggunakan mekanisme penyelesaian sengketa JCPOA, tetapi semua orang menyaksikan adanya perpecahan yang jelas di antara anggota Dewan Keamanan mengenai penerapan kembali sanksi terhadap Iran.
Dubes Iran untuk Italia tersebut mengatakan bahwa ia telah memperingatkan sebelumnya tentang “tindakan provokatif” di PBB dan bahwa tanggung jawab penuh atas konsekuensinya akan berada di tangan Amerika Serikat dan sekutu-sekutu utamanya di Eropa. “Eropa gagal menggunakan pengalaman masa lalunya untuk membangun masa depan yang ideal, malah mencoba memenjarakan dirinya di masa lalu dan bertindak berdasarkan kebijakan dan kepentingan pihak lain,” ujar Sabouri.
Baca juga: Iran Tegaskan Terbuka untuk Negosiasi tetapi Menolak Pemaksaan
Menurutnya, diktat Presiden AS Donald Trump untuk Eropa berarti semakin melemahkan independensi dan kredibilitas troika, serta merupakan pelanggaran nyata terhadap aturan internasional. “Tentu saja, tindakan E3 telah secara langsung memengaruhi kepentingan seluruh anggota Uni Eropa, yang konsekuensinya akan segera terlihat,” tambahnya.
Duta Besar Iran juga menuduh troika Eropa merusak kredibilitas Dewan Keamanan PBB, dengan alasan bahwa mekanisme snapback tanpa mengikuti proses hukum atau dasar hukum tidak hanya merusak kepercayaan terhadap keputusan Dewan, tetapi juga membahayakan perdamaian dan keamanan internasional.


