Washington D.C., Purna Warta – Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa Amerika Serikat tidak akan mengizinkan Iran melakukan pengayaan uranium dalam kesepakatan nuklir apa pun di masa depan. Pernyataan ini disampaikan melalui akun Truth Social miliknya pada Senin, dan secara langsung bertentangan dengan proposal yang kabarnya telah diajukan ke Teheran oleh utusannya sendiri, Steve Witkoff.
Baca Juga : HRW : Pemberontak M23 Eksekusi Warga Sipil di Goma, Termasuk Perempuan dan Anak
Dalam unggahannya, Trump menulis, “AUTOPEN seharusnya sudah lama menghentikan Iran dari ‘pengayaan.’ Dalam Kesepakatan Potensial kami — KAMI TIDAK AKAN MENGIZINKAN PENGAYAAN URANIUM!” Pernyataan ini mencerminkan sikap keras yang juga ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan utusan nuklir Steve Witkoff, yang selama ini dikenal mendukung kebijakan “nol pengayaan” sebagai dasar kesepakatan.
Namun, laporan Axios menyebut bahwa dalam proposal yang disampaikan Witkoff kepada Iran pada Sabtu lalu, terdapat klausul yang memungkinkan Iran melakukan pengayaan uranium tingkat rendah untuk jangka waktu tertentu yang belum ditentukan. Proposal itu juga tidak menuntut pembongkaran total fasilitas nuklir Iran — sebuah pelonggaran signifikan dibanding retorika publik pemerintah.
Gedung Putih belum membantah isi proposal tersebut. Sekretaris Pers Karoline Leavitt hanya menyatakan bahwa “dengan menghormati proses yang sedang berlangsung, pemerintahan tidak akan mengomentari rincian proposal kepada media.”
Hal ini menuai kritik dari kalangan hawkish di Washington dan pejabat rezim Israel, yang menilai setiap toleransi terhadap pengayaan uranium merupakan konsesi berbahaya.
Baca Juga : Al-Mashat Peringatkan Perusahaan Asing untuk Hentikan Investasi di Israel
Iran belum memberikan tanggapan resmi, namun menegaskan bahwa mereka tidak akan menerima kesepakatan apa pun yang melarang hak mereka untuk pengayaan uranium untuk tujuan sipil. Pejabat Iran juga mengeluhkan ketidakjelasan terkait pencabutan sanksi, sebuah aspek penting yang disebut-sebut tidak diatur dengan jelas dalam tawaran terbaru AS.
Strategi nuklir Trump terhadap Iran kini tampak semakin penuh kontradiksi — dengan deklarasi publik yang keras namun langkah diplomatik di balik layar yang lebih lunak.