Bill Clinton: Netanyahu Gunakan Perang Iran untuk Bertahan Berkuasa “Selamanya”

Bill Clinton: Netanyahu Gunakan Perang Iran untuk Bertahan Berkuasa "Selamanya"

New York, Purna Warta Mantan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton, melontarkan kritik tajam terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dengan menuduhnya memanfaatkan perang melawan Iran sebagai alat politik untuk mempertahankan kekuasaan.

Baca Juga : Majid Khademi Ditunjuk Jadi Kepala Intelijen Baru IRGC Pasca Serangan Israel

Dalam wawancara di The Daily Show, Clinton menyebut bahwa perang ini bukan semata-mata demi kepentingan keamanan nasional, melainkan strategi pribadi Netanyahu untuk “berkuasa selamanya”.

“Netanyahu sudah lama ingin berperang dengan Iran. Ini bukan soal taktik militer, ini soal kelangsungan karier politiknya,” ujar Clinton. Ia menambahkan bahwa Netanyahu telah berkuasa selama hampir dua dekade, dan kini menggunakan konflik besar sebagai justifikasi untuk memperpanjang masa jabatannya di tengah tekanan politik dalam negeri yang terus meningkat.

Lebih lanjut, Bill Clinton menyoroti bahwa kepemimpinan Netanyahu selama ini menutup pintu terhadap perdamaian dan kemerdekaan Palestina. “Israel di bawah Netanyahu tidak pernah benar-benar berniat memberi Palestina sebuah negara. Mereka bahkan tidak mau membicarakannya,” ujarnya tegas.

Meski Clinton menyatakan dukungan terhadap upaya internasional untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir, ia menolak pendekatan militer yang menyebabkan jatuhnya korban sipil. “Ya, kita harus menghentikan Iran membuat bom nuklir. Tapi itu tidak berarti kita harus membunuh warga sipil tak berdosa yang hanya ingin hidup damai,” katanya.

Baca Juga : Putin dan Xi Kecam Serangan Israel ke Iran, Serukan Solusi Diplomatik

Pernyataan Clinton ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional akan eskalasi perang Iran-Israel yang kini memasuki minggu kedua. Serangan udara, kerusakan infrastruktur, dan meningkatnya jumlah korban sipil memicu reaksi keras dari berbagai pihak global yang menyerukan penghentian kekerasan dan kembali ke jalur diplomasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *